4 Langkah Proses PR:
1. Definisi Permasalahan:
- Praktisi PR harus dapat mengenal simtom dan penyebab.
- Praktisi PR perlu melibatkan diri dalam penelitian dan pengumpulan fakta.
- Praktisi PR perlu memantau dan membaca terus pengertian, opini, sikap, dan perilaku mereka yang berkepentingan dan terpengaruh oleh sikap dan tindakan suatu lembaga.
2. Perencanaan dan Program:
- Praktisi PR sudah menemukan penyebab dan sudah siap dengan langkah-langkah pemecahan dan pencegahan.
- Dirumuskan dalam bentuk rencana dan program termasuk anggaran.
- Kesepakatan bersama dan mendapat dukungan penuh.
3. Aksi dan Komunikasi:
- Harus dikaitkan dengan objective/goal yang spesifik.
4. Evaluasi Program:
- Pengukuran atas hasil tindakan di masa lalu.
Mendefinisikan Masalah: Riset
Pengumpulan Fakta:
- Riset (desain; pengumpulan data primer, pengolahan data dan perumusan data): sampel yang diambil; jenis penelitian; lokasi responden; lamanya penelitian
- Data-data sekunder
- Content analysis. Analisis berita dari media-media utama.
- Clipping service. Berita yang dianalisis disebar kepada eksekutifyang berkepentingan dan dimintai komentar. Berita-berita tertentu perlu diumumkan kepada karyawan.
- Survei. Praktisi PR melakukan kunjungan.
- Konsultasi. Jasa konsultan. Second opinion. Obyektif.
- Pengumpulan fakta dari para pemimpin opini.
- Buka telinga. Membentuk acara-acara khusus yang memberi kesempatan kepada pihak tertentu untuk memberi masukan.
Penelitian :
- Dibutuhkan untuk mendapatkan fakta atas simtom masalah dan untuk melakukan evaluasi.
- Prelimenary survey: fakta yang masih harus diuji kebenarannya.
1. Penelitian Informal:
- Praktisi PR harus mengumpulkan fakta sebanyak-banyaknya terutama yang menyangkut opini dan sikap karyawan terhadap pekerjaan.
- Digunakan untuk mengetahui masalah-masalah dalam perusahaan dan hubungan unsur-unsur lain di luar perusahaan.
- Data lapangan. Data primer.
- Penelitian ini dilakukan atas pertimbangan:
b. Mencegah timbulnya keresahan bila perusahaan melakukan pemeriksaan secara formal.
Teknik Riset Informal:
- Menyimpan dokumen/database.
- Kontak utama. Opinion leaders dalam komunitas, industri atau organisasi.
- Komite khusus. Kelompok penasihat.
- Kelompok fokus. Sejumlah kecil orang yang memiliki karakteristik demografis yang berdekatan.
- Pemantauan informal. Memonitor laporan berita, baik cetak, elektronik maupun internet. Pengecekan surat masuk, telepon dan laporan penjualan.
- Internet, Perpustakaan, dan Sumber Database.
2. Penelitian Sekunder:
- Data yang telah dikumpulkan dan diolah oleh pihak ketiga.
- Data-data yang dipublikasikan dan perpustakaan.
- Praktisi PR harus membiasakan diri melakukan skimming atas berita-berita pokok dan membaca secara intensif artikel yang ada kaitannya dengan suatu lembaga.
3. Penelitian Formal:
- Biasanya menggunakan jasa riset dan perusahaan konsultan lain.
- Wawancara mendalam; FGD atau penelitian statistik.
- Alasannya:
a. Memerlukan keahlian profesional yang membutuhkan ketekunan dan pengalaman.
b. Memerlukan obyektifitas.
c. Menyita bayak waktu.
b. Memerlukan obyektifitas.
c. Menyita bayak waktu.
Teknik Riset Ilmiah/Formal:
- Analisis Isi. Menghitung verbal content dari pesan tertulis/lisan yang sudah ditranskripsikan. Kiping berita; chatroom; laporan tahunan dan publikasi lain dari pesaing.
- Riset survei. Pengujian secara hati-hati dan terperinci terhadap pengetahuan, persepsi, sikap dan opini dari anggota masyarakat yang beragam. Data demografis dan data opini.
- Riset Eksperimental:
a. Eksperimental laboratorium
b. Eksperimental lapangan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar