Selasa, 20 September 2016

Materi Pertemuan ke 3

Proses Publik Relation

4 Langkah Proses PR: 

1. Definisi Permasalahan:

  • Praktisi PR harus dapat mengenal simtom dan penyebab.
  • Praktisi PR perlu melibatkan diri dalam penelitian dan pengumpulan fakta.
  • Praktisi PR perlu memantau dan membaca terus pengertian, opini, sikap, dan perilaku mereka yang berkepentingan dan terpengaruh oleh sikap dan tindakan suatu lembaga.


2. Perencanaan dan Program:
  • Praktisi PR sudah menemukan penyebab dan sudah siap dengan langkah-langkah pemecahan dan pencegahan.
  • Dirumuskan dalam bentuk rencana dan program termasuk anggaran.
  • Kesepakatan bersama dan mendapat dukungan penuh.
3. Aksi dan Komunikasi:
  • Harus dikaitkan dengan objective/goal yang spesifik.
4. Evaluasi Program:
  • Pengukuran atas hasil tindakan di masa lalu.
Mendefinisikan Masalah: Riset

Pengumpulan Fakta:
  • Riset (desain; pengumpulan data primer, pengolahan data dan perumusan data): sampel yang diambil; jenis penelitian; lokasi responden; lamanya penelitian
  • Data-data sekunder
  • Content analysis. Analisis berita dari media-media utama.
  • Clipping service. Berita yang dianalisis disebar kepada eksekutifyang berkepentingan dan dimintai komentar. Berita-berita tertentu perlu diumumkan kepada karyawan.
  • Survei. Praktisi PR melakukan kunjungan.
  • Konsultasi. Jasa konsultan. Second opinion. Obyektif.
  • Pengumpulan fakta dari para pemimpin opini.
  • Buka telinga. Membentuk acara-acara khusus yang memberi kesempatan kepada pihak tertentu untuk memberi masukan.

Penelitian :
  • Dibutuhkan untuk mendapatkan fakta atas simtom masalah dan untuk melakukan evaluasi.
  • Prelimenary survey: fakta yang masih harus diuji kebenarannya.
1. Penelitian Informal:

  • Praktisi PR harus mengumpulkan fakta sebanyak-banyaknya terutama yang menyangkut opini dan sikap karyawan terhadap pekerjaan.
  • Digunakan untuk mengetahui masalah-masalah dalam perusahaan dan hubungan unsur-unsur lain di luar perusahaan.
  • Data lapangan. Data primer. 
  • Penelitian ini dilakukan atas pertimbangan:
           a. Anggaran PR yang belum memadai.
           b. Mencegah timbulnya keresahan bila perusahaan melakukan pemeriksaan secara                        formal.

Teknik Riset Informal:
  • Menyimpan dokumen/database.
  • Kontak utama. Opinion leaders dalam komunitas, industri atau organisasi.
  • Komite khusus. Kelompok penasihat.
  • Kelompok fokus. Sejumlah kecil orang yang memiliki karakteristik demografis yang berdekatan.
  • Pemantauan informal. Memonitor laporan berita, baik cetak, elektronik maupun internet. Pengecekan surat masuk, telepon dan laporan penjualan.
  • Internet, Perpustakaan, dan Sumber Database.
2. Penelitian Sekunder:
  • Data yang telah dikumpulkan dan diolah oleh pihak ketiga.
  • Data-data yang dipublikasikan dan perpustakaan.
  • Praktisi PR harus membiasakan diri melakukan skimming atas berita-berita pokok dan membaca secara intensif artikel yang ada kaitannya dengan suatu lembaga.
3. Penelitian Formal:
  • Biasanya menggunakan jasa riset dan perusahaan konsultan lain.
  • Wawancara mendalam; FGD atau penelitian statistik.
  • Alasannya:  
a. Memerlukan keahlian profesional yang membutuhkan ketekunan dan pengalaman.
b. Memerlukan obyektifitas.
c. Menyita bayak waktu.

Teknik Riset Ilmiah/Formal:
  • Analisis Isi. Menghitung verbal content dari pesan tertulis/lisan yang sudah ditranskripsikan. Kiping berita; chatroom; laporan tahunan dan publikasi lain dari pesaing.
  • Riset survei. Pengujian secara hati-hati dan terperinci terhadap pengetahuan, persepsi, sikap dan opini dari anggota masyarakat yang beragam. Data demografis dan data opini.
  • Riset Eksperimental:
a. Eksperimental laboratorium
b. Eksperimental lapangan



Tidak ada komentar:

Posting Komentar